POSMAKASSAR.COM – Kasus human trafficking (perdagangan manusia) kembali terungkap, kali ini dua orang siswi SMA asal Makassar berinisial NA, (16) dan WA (17) menjadi korban. Keduanya diduga dijual ke kafe remang-remang di Kota Parepare, dengan iming-iming upah Rp 300 ribu.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko menjelaskan, pelakunya seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Hasma Bondeng (32).
“Kedua korban dan pelaku diamankan di salah satu kafe di daerah perbatasan Parepare dan Sidrap, tepatnya di daerah Pa’de Kecamatan Soreang, Kota Parepare setelah kita berkoordinasi dengan Polres Parepare, Minggu 6 Oktober kemarin,” kata Indratmoko di Mapolrestabes Makassar Jalan Ahmad Yani, Kota Makassar, Senin (7/10/2019).
Indratmoko mengatakan, kasus ini bermula sekitar enam minggu lalu, Kamis (29/8/2019), korban NA (16) dan sepupunya, WA (17) pamit dari rumah ke rumah neneknya di Kabupaten Sinjai. Namun belakangan ibu dari NA mendapati postingan Facebook putrinya sedang berada di Kota Parepare.
“Pelapor (ibu NA) merasa curiga terhadap anaknya kalau dan selanjutnya pelapor meminta bantuan ke pihak kepolisian Polrestabes Makassar untuk menyelidiki keberadaan korban,” kata Indratmoko.
Setelah berkoordinasi dengan Polres Parepare, polisi kemudian mendapati kedua korban di salah satu kafe di perbatasan Parepare dengan Kabupaten Sidrap.
“Kedua korban bekerja melayani tamu yang datang membeli minuman keras berupa bir dan ballo, dan korban di berikan gaji pertutup botol sebesar Rp10 ribu dan permok ballo (minuman keras tradisional) Rp 5 ribu,” beber Indratmoko.
Sejauh ini polisi masih terus mendalami peran terduga pelaku Hasma. Pasalnya terungkap terlibat langsung membantu kedua korban pergi dari rumah. Hasma juga diduga mencarikan kedua korban kamar kos di Parepare.
“Dan selama tinggal kosan maka korban diperkenalkan laki-laki dan selanjutnya laki-laki ini yang mengantar jemput pergi kerja ke kafe. Dan pengakuan korban kalau sudah pernah berhubungan badan dengan laki-laki yang dianggap sebagai pacarnya,” jelas Indratmoko. (*)
Komentar