POSMAKASSAR.COM – Pihak keluarga Kerajaan Gowa geram akan dibongkarnya makam putri Sultan Hasanuddin, I Fatimah Daengta Kongtu Karaengta Campagayya, Garuda Betina Dari Timur di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
Informasi akan dibongkarnya makam peninggalan sejarah tersebut viral dimedia sosial.
Raja Gowa ke XXXVIII, Andi Kumala Idjo mengaku telah mengetahui informasi tersebut.
Ia mengatakan bahwa seusai mendapatan kabar yang beredar pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan keluarga kerajaan.
Andi Kumala telah mengecek terkait kabar bahwa akan digusurnya makam I Fatimah Daengta Kongtu Karaengta Campagayya, Garuda Betina Dari Timur dan makam suaminya Daeng Talibe di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
Selain itu, Andi Kumala juga telah berkoordinasi dan mengirimkan surat kepada Pemerintah Kabupaten Mempawah Kalbar berkaitan dengan viralnya informasi di medsos bahwa makam I Fatimah akan digusur.
“Kita telah berkoordinasi dan kroscek di sana kepada Sultan, dan Pangeran di Mempawah bahwa makam itu sudah masuk dalam cagar budaya. Kita juga sudah mengirim surat kepada Bupati agar segera ditindaklanjuti,” ujarnya, Rabu (26/5/2021).
Menurutnya, makam I Fatimah dan Daeng Talibe telah ditetapkan segabai cagar budaya.
Hal ini telah ditegaskan melalui Peraturan bupati nomo 15 tahun 2020 tentang perlindungan dan pelestiarain situs/ BCB dan bangunan cagar budaya kabupaten Mempawah.
Serta, Perda nomor 3 tahun 2014 tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten mempawah.
“Dalam peraturan itu di dalamya mencakup beberapa makam raja termasuk makam I Fatimah dan suaminya Daeng Talibe,” tegasnya.
Saat ini, pihaknya masih menunggu
hasil akurat setelah mengirimkan surat ke Pemkab Mempawah.
Jika kabar terburuknya akan tetap digusur, Andi Kumala, sebagai pihak keluarga kerajaan gowa sangat prihatin dan menyayangkan hal tersebut.
Namun, kata dia, pihaknya jika memungkinkan terburuk itu terjadi, pihaknya akan siap melakukan tindakan.
Salah satunya, mengambil kerangka jenazah dari Makam I Fatimah dan suaminya Daeng Talibe
“Jika kemungkinan terburuk itu terjadi kami sebagai keluarga kerajaan sangat prihatin. Kemungkinanya akan mengambil kerangka-kerangka dan membawa ke Kabupaten Gowa. Namum saya yakin orang-orang Mempawah tidak mengizinkam itu terjadi,” pungkasnya. (*)
Komentar