POSMAKASSAR.COM — Pemerintah Kota Makassar akhirnya melanjutkan proyek strategis pembangunan Makassar Cor City Arena (Macca) yang sebelumnya sempat tertunda dengan total anggaran Rp 400 Milyar
Proyek ini terintegrasi antara GOR yang disebut Makassar Core City Arena (Macca) dan sirkuit Untia tersebut merupakan desain kolaborasi bersama para arsitek muda Makassar.
Sport center Untia merupakan gagasan pengembangan kawasan olahraga. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan ruang terbuka, khusunya masyarakat di Utara kota Makassar.
Baca Juga :
“Sport center Untia terdiri dari dua paket kegiatan yang dikonsolidasikan terdiri dari GOR Makassar Core City Arena (MACCA) dan sirkuit Untia,” ujar, Walikota Makassar, Danny Pomanto, Senin (20/11/2023).
Proyek ini dibangun diatas lahan Pemkot Makassar yang bersertifikat dengan luas lahan kurang lebih 13 hektare di Kecamatan Biringkanaya
Untuk Macca, GOR ini didesain berkapasitas 3000 bangku penonton.
Desainnya terdiri dari tribun penonton outdoor.
“Jadi penonton bisa sekaligus melihat balapan yang ada di sirkuit untia secara 360 derajat secara langsung dari tribun penonton,” paparnya.
Disamping itu, fasilitas yang tersedia memungkinkan untuk beberapa multi olahraga dan multi event
Selain digunakan untuk event olahraga seperti futsal dan basket, juga bisa dimanfaatkan untuk acara masyarakat seperti konser, ruang pertemuan akbar dan kegiatan sosial-keagamaan.
Metode pelaksanaannya yakni design and build atau rancang bangun. Perencanaan dan pembangunannya berjalan seiring dengan konsep yang dinamis.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Makassar, Andi Pattiware mengatakan, progres lelang sudah memasuki tahapan penawaran.
“Sekarang sudah tahapan pemasukan penawaran sampai hari Selasa diperpanjang,” katanya.
Ada tiga perusahaan bersaing memperebutkan proyek Macca yakni PT Nindya Karya (Persero), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, dan PT Adhi Karya Tbk.
PT Nindya Karya (Persero) diketahui perusahaan konstruksi dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sekarang ini, Dispora bersama tim Pokja ULP melakukan FGD masalah kriteria evaluasinya.
“Sudah dua hari (pembahasan) sama Pokja-Dispora, kita tentukan kriteria evaluasinya, tahapan selanjutnya itu video contest, baru penentuan pemenang,” ujarnya.
Komentar